Halo BoS (Brother of SIFORS), perkenalkan saya Gusti Ayu Putu Setiari a.k.a Gunggek. Saya mahasiswa Sistem Informasi angkatan 18 sekaligus menjadi angkatan pertama di prodi ini. Kali ini saya berbagi tips sekaligus pengalaman saya dalam mengerjakan skripsi sebagai angkatan pertama yang belum punya kakak tingkat, yang kebingungan mau mengambil topik apa, yang bahkan tidak tau mau buat skripsi apa. Sebelumnya tentu kita semua tau bahwa menuntaskan skripsi menjadi syarat agar kita bisa lulus dari kampus tercinta ini dan mendapatkan gelar sarjana. Fyi, gelar yang akan teman-teman dapatkan setelah lulus dari SIFORS adalah Sarjana Komputer (S.Kom). Tentunya perjalanan dalam memperoleh gelar tersebut tidaklah mudah. Banyak hal yang harus kita tempuh dan disini saya akan berbagi cerita bagaimana saya akhirnya bisa menyelesaikan studi ini dan lulus tepat waktu.
Sebagai angkatan pertama tentunya saya dan teman-teman mengalami kebingungan. Kami tidak memiliki banyak referensi skripsi di perpustakaan Undiksha yang relate dengan prodi SI. Singkatnya kami harus bekerja lebih keras dalam meraba-raba topik apa yang bisa kami ambil untuk menuntaskan masa perkuliahan ini. Solusinya yaitu membaca jurnal yang relate dengan prodi SI dari kampus lain dan diskusi dengan dosen, apakah kiranya topik tersebut bisa dilakukan penelitian atau tidak. Tentunya perjalanan dalam menentukan topik tidaklah mudah, penolakan judul hingga revisi itu pasti. Tapi bagaimana kita menyikapi hal tersebut, mengambil sisi positifnya. Berikut beberapa tips yang dapat saya berikan sesuai pengalaman saya:
- Diskusi itu penting
Setelah teman-teman mendapatkan ide topik, mulailah membaca jurnal/artikel/skripsi yang mirip dengan ide topik kalian. Topik yang saya ambil untuk skripsi ini adalah analisis proses bisnis. Kebetulan karena angkatan pertama, jadi skripsi dengan topik tersebut tidak ada di perpustakaan Undiksha. Jadi saya mencari jurnal terkait topik tersebut di kampus lain yaitu Universitas Brawijaya. Proses yang saya lakukan setelah mendapatkan topik tentunya mulai membuat formulir pengajuan topik yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, studi sebelumnya, dan daftar pustaka. Dari sekian isi tersebut, paling sulit untuk membuat latar belakang. Sebenarnya apa yang melatarbelakangi saya untuk melakukan penelitian ini? Saya bingung sendiri, hingga akhirnya saya diskusi dengan pak Ardwi selaku dosen yang menaungi mata kuliah analisis proses bisnis dan saya mulai mendapatkan arah untuk penelitian saya. Akhirnya saya mengambil judul skripsi "Analisis Proses Bisnis Pengelolaan Data Prestasi dan Beasiswa Mahasiswa Menggunakan Business Process Improvement (BPI) (Studi Kasus: Universitas Pendidikan Ganesha)". Setelah mendapatkan judul saya bingung lagi, ini selanjutnya ngapain ya?, daripada bingung sendiri saya bertanya lagi ke pak Ardwi apa yang harus saya lakukan. Beliau menyarankan untuk melakukan wawancara terhadap pihak Kemahasiswaan di Rektorat Undiksha untuk bertanya terkait bagaimana alur proses bisnis dalam mengelola data prestasi dan beasiswa mahasiswa serta apakah terdapat kendala dalam mengelola data tersebut. Tanpa pikir panjang saya langsung datang ke Rektorat dengan harapan mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya, dan yap saya mendapat jawaban itu. Saya langsung melanjutkan mengerjakan formulir pengajuan topik dan akhirnya topik saya bisa di ACC oleh Koordinator Program Studi.Β
Pesan yang bisa saya sampaikan ke teman-teman dari tips yang pertama ini yaitu diskusi itu penting. Jangan biarkan diri kita bingung sendiri, saat teman-teman stuck dalam mengerjakan skripsi, tanya. Bertanyalah kepada dosen atau teman kalian yang sekiranya mengambil topik yang sama. Semakin lama kita berpikir dan stuck, itu menjadikan skripsi tak kunjung di garap. Jadi jangan malu bertanya ya BoS (Brother of SIFORS) - Kerjakan saja
Proses pengerjaan skripsi ini cukup panjang, mulai dari mengerjakan formulir pengajuan topik, proposal, ujian proposal, revisi proposal, pengambilan data, mengerjakan skripsi, sidang skripsi, revisi skripsi, hingga akhirnya skripsi di ACC dan dapat mendaftar wisuda. Dari proses yang panjang itu, inti dari semua itu sebenarnya "kerjakan saja". Tentunya kita sering mendengar "skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai" ini valid, dan lebih valid lagi "skripsi yang selesai berawal dari skripsi yang di kerjakan saja". Proses pengerjaan skripsi saya tentunya tidak semulus itu, berkali-kali saya revisi dan bahkan saya sempat berada di titik yang "astaga ini skripsi sudah selesai dan baru dapat revisi sekian banyak". Apa boleh buat, mau tidak mau harus dikerjakan. Ngeluh pasti tapi balik lagi, jika tidak dikerjakan ya tidak akan selesai.
"Ahh gas jak, kerjain aja" ini salah satu kalimat yang sering saya ucap untuk diri saya sendiri. Sekiranya memberikan sedikit rasa semangat ke diri sendiri dalam menyelesaikan revisi dan skripsi yang cukup banyak. Selain revisi yang dikerjakan, menulis dan menuangkan kalimat dalam skripsi menjadi hal yang lumayan berat. Belum lagi kita harus melakukan parafrase dari setiap kutipan yang kita kutip hingga menuangkan hasil penelitian di bab 4 skripsi, itu sulit sih. Balik lagi "kerjakan saja", tidak terasa kok, tau-tau sudah selesai saja. - Berdoa dan berusaha
Saat kita mulai kehilangan motivasi, semangat, dan rasanya ingin menyerah saja, berdoa solusinya. Ini sudah saya buktikan. Suatu masa saat saya sedang dalam kondisi under pressure, saat teman yang selalu bersama saya tiba-tiba sidang skripsi, disitu saya mengalami kecemasan. Ditambah pendaftaran wisuda yang tinggal menghitung hari, membuat saya tidak yakin dengan diri saya sendiri. Lalu bagaimana cara saya keluar dari pressure ini? Yap berdoa dan berusaha. Dua hal itu merupakan paket mantap yang bisa membebaskan saya dari under pressure ini. Teman-teman sekalian harus yakin terhadap diri sendiri, bahwa kita bisa, kita pasti bisa. Setiap usaha yang sudah kita lakukan, ditambah lantunan doa-doa, niscaya keajaiban itu akan datang.
Dari ketiga tips itu, pelan-pelan saya lakukan. Skripsi yang membingungkan ini saya diskusikan ke dosen pembimbing dan teman yang mengambil topik sama seperti saya. Skripsi yang banyak memerlukan tenaga pikiran untuk menulisnya saya kerjakan saja. Hingga saat under pressure, saya berdoa agar diberikan kemudahan dan tentunya berusaha. Akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi dan lulus tepat waktu. Senang rasanya dan sedih tentunya. Dari skripsi ini saya belajar untuk sabar, ikhlas, dan melatih otak untuk berpikir solusi untuk setiap masalah yang kita hadapi saat mengerjakan skripsi.
Untuk teman-teman SIFORS yang sedang dan akan memasuki masa-masa skripsi, jalani saja, semua pasti akan terlewati. Tetap semangat dan yakin pada diri sendiri bahwa kita pasti bisa π
Dua tiga bersih-bersih
Sekian dari saya, terima kasih
PenulisΒ
Gusti Ayu Putu Setiari