G'day, BoS (Brother of SIFORS)! How is it going? I hope all is well. Saya Made Diah Arista Devi, akrab disapa Devi, mahasiswa prodi sistem informasi, akan membagikan informasi dan beberapa tips penting untuk membantu kalian bertahan di dunia perkualiahan.
Tingkat stress setiap orang akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Fenomena ini tak lepas dari meningkatnya jumlah permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa adalah salah satu dari banyaknya kelompok masyarakat yang rentan dilanda stress. Selain diakibatkan oleh tugas perkuliahan yang terkadang terasa berat, ini juga dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup. Menjadi mahasiswa berarti telah siap untuk menjadi dewasa, yang mana hampir sebagian besar mahasiswa harus hidup terpisah dengan keluarga, terutama orang tua. Ditambah lagi dengan harapan ataupun tekanan yang diperoleh dari lingkungan sekitar serta keluarga, menyebabkan fenomena stress tak dapat terhindarkan.
Berdasarkan pengalaman pribadi, hal yang dirasakan secara nyata saat dilanda stress di masa kuliah adalah susah tidur yang diakibatkan oleh overthinking. Disamping itu, semangat untuk menjalani hidup juga berkurang, sehingga untuk sekedar makan saja malas dan berakhir dengan hanya rebahan sambil memainkan handphone Β di kasur. Bahkan, teman-teman seperkuliahan terkadang melontarkan candaan yang mencerminkan isi hati mereka, seperti βMending nikah saja daripada stress kuliah muluβ dan sebagainya. Candaan ini seringkali menunjukkan bahwa mahasiswa sudah berada dalam kondisi hampir menyerah karena beban kuliah. Tak jarang, stress juga dapat mengganggu produktivitas yang sampai akhirnya tak hanya mengganggu ketenangan mental, namun dapat pula mengganggu kesehatan fisik.
Nah! Disitulah dibutuhkan kesadaran dalam mengendalikan emosi. Kenapa? Karena emosi sangat berpengaruh terhadap keberadaan stress. Emosi yang sering dipendam dapat meningkatkan stress pada seseorang. Memendam emosi ibarat bom waktu yang dapat meledak kapan saja dan dimana saja. Tapi BoS udah paham belum emosi itu sebenarnya, apa? Menurut kamu, apakah emosi hanya sekedar rasa sedih ataukah hanya rasa marah? Tentu tidak!
Menurut ilmu psikologi, emosi adalah pola respon kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologi untuk mengatasi masalah atau peristiwa penting yang dialami individu. Jadi, emosi seseorang muncul tidak berdasarkan hal-hal besar namun juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal kecil. Kita selalu hidup dengan emosi, emosi yang muncul dapat berupa emosi positif maupun negatif.
Meskipun emosi ada di dalam diri setiap orang, tidak semua orang paham dan mengerti cara mengendalikan emosi ini. Realitanya BoS, Β mengendalikasn emosi itu tidak mudah. Memang sih, emosi itu suatu hal yang alami tetapi perlu kemampuan dalam menerapkan cara mengendalikan emosi sesuai dengan kondisi diri. Disinilah peran manajemen emosi itu diperlukan, jadi kalian harus tahu tentang manajemen emosi itu, ya!
Sederhannya, manajemen emosi itu kemampuan untuk memahami, menerima, mengendalikan dan mengekspresikan emosi seseorang. Jadi, bukan cuma cara mengendalikan emosi saja, BoS! Dengan kemampuan ini kalian mampu menyesuaikan diri dalam situasi yang memicu munculnya emosi. Kalian juga bisa lebih mengenal diri sendiri karena bisa mengenali dan mengendalikan emosi dalam diri, terutama mengurangi stress yang kalian alami. Kira-kira bagaimana cara mengendalikan emosi lewat manajemen emosi, ya? Berikut ini penjabarannya!
- Tenangkan diri
Hal pertama yang wajib kalian lakukan adalah menenangkan diri untuk meredakan emosi dan membuat pikiran fokus kembali. Dengan menangkan diri, mempermudah kalian dalam mengambil keputusan yang tepat. Kalian bisa duduk, menarik napas sejenak dan hembuskan sehingga membuat pikiran tenang.
- Berpikir positif
Terkadang saat dilanda masalah yang sulit kalian akan lebih fokus memikirkan jalan keluar terbaik. Kenyataannya, bukan masalah yang membuat reaksi negatif namun pikiran dan asumsi buruk yang kalian ciptakan sendiri. Dengan berhenti memikirkan kemungkinan terburuk akan suatu hal dan tidak membiarkan diri kalian tenggelam dalam emosi negatif. Dapat menghindari diri untuk tidak terlalu memikirkan masalah yang sebenarnya dapat sedikit membantu meringankan beban kalian.
- Kenali emosi diri
Mengenali semua emosi yang ada pada diri kalian adalah salah satu cara mengendalikan emosi diri. Emosi yang ada pada diri kalian adalah bagian dari diri kalian yang akan selalu ada. Kalian perlu mengetahui dan lebih memahami semua emosi yang ada sehingga kalian dapat mengendalikannya dengan cara yang baik dan tepat.
Β
- Berolahraga
Olahraga dapat menstimulasi zat-zat kimia dalam otak sehingga kalian lebih rileks dan bahagia. Saat kalian berolahraga, energi kalian akan terkuras secara positif sehingga dapat mengalihkan pikiran dan membuat tubuh kalian menjadi lebih baik.
- Berdoa
Berdoa sesuai dengan kepercayaan sangat berguna dalam mengendalikan emosi. Kalian bisa melaksanakan doa untuk membuat hati dan pikiran menjadi lebih tenang. Selain itu, berserah diri pada Tuhan membuat kalian lebih kuat dalam menghadapi suatu masalah dan ikhlas dalam menerima hasil yang kalian dapatkan .
- Konseling
Ada kalanya kalian membutuhkan perspektif orang lain sebelum bertindak atau memahami diri sendiri dengan lebih baik. kalian bisa berkonsultasi dengan terapis, psikolog, atau psikiater untuk mengatasi emosi negatif kalian yang berlebihan. Menuliskan emosi negatif di buku catatan juga dapat memberi kalian perspektif baru terkait hal yang sedang kalian alami. Buatlah daftar permasalahan yang sedang kalian hadapi. selanjutnya, atasi setiap masalah satu per satu untuk mengurangi kecemasan yang kalian alami.
Gimana, BoS? Kalian wajib banget buat mempraktikkan kemampuan manajemen emosi ini. Meskipun masalah sering datang berulang kali, kalian harus berusaha tetap bangkit sebagai bukti kalian baik-baik saja. Tidak berarti kalian harus menutupi emosi yang ada karena tidak semua permasalahan harus ditunjukkan, justru dengan menerima dengan ikhlas dan sabar bahwa tidak semua hal dapat diubah. Menunjukkan bahwa kalian bersikap professional. Sebaiknya, kalian jangan terlalu terjebak dalam emosi negatif, sesekali melihat dari segi positif dapat memberikan penyemangat diri agar bertindak lebih baik kedepannya.
PenulisΒ
Made Diah Arista Devi
Halo semuanya,
Saat sedang rehat dari mengerjakan skripsi, tiba-tiba saya terpikirkan akan suatu hal. Ternyata dengan rehat sejenak dari penatnya skripsi, entah hanya dengan satu teguk es kopi susu di kedai kopi andalan dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi pikirian. Disaat itu, saya merasa bahwa tidak perlu memberikan effort yang berlebihan sampai membuat pikiran menjadi overload atau dalam istilah gaul saat ini adalah Burnout pada saat mengerjakan sesuatu, dalam kasus saya adalah skripsi.
Daripada mengerjakan sampai larut malam hingga mata terasa pedas gara-gara selalu menatap layar komputer atau laptop kalian. Selain memberikan dampak yang buruk bagi tubuh, secara tidak langsung pikiran kalian akan merasa tertekan, capek bahkan sensian terhadap apapun.
Oleh karena itu diperlukan juga sedikit waktu entah itu hanya sekedar berdiri lalu mulai merenggangkan badan, atau seperti yang saya lakukan sebelumnya yaitu βMeneguk es kopi susuβ.
BAB 1 β Burnout? Apa itu?
Dalam buku karangan Emily Nagoski Ph.d, burnout didefinisikan sebagai 1). kelelahan secara emosi (Emotial Exhaustion) dimana kelelahan ini dipicu oleh terlalu peduli terhadap sesuatu dengan durasi yang lumayan lama.Β Sampai-sampai muncul pemikiran βyaudalahβ; βbodo amatβ; βya mau gimana lagiβ dan lainnya. 2). Berkurangnya rasa empati (depersonalization) baik itu terhadap teman, keluarga ataupun lingkungan sekitar. 3). muncul perasaan sia-sia terhadap apapun yang kita kerjakan (decreased sense of accomplisment) yang berujung pada pemikiran bahwa apapun yang kita kerjakan tidak akan merubah apapun dan tidap berdampak apapun terhadap orang sekitar.
Ayo jujur selama mengerjakan skripsi dari ketiga hal tersebut kalian termasuk yang mana??
BAB 2 β Bagaimana dampak burnout hingga stress berkepanjangan bagi kesehatan?
Menurut Satu Persen (start up pendidikan Indonesia yang berfokus pada kesehatan mental dan pengembangan diri), Robert M Sapolsky seorang professor dari Standford University membeberkan beberapa masalahan kesehatan yang akan timbul apabila mengalami stress yang berkepanjangan seperti darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, sampai dengan gangguan ereksi pada laki-laki ataupun masalah kesuburan pada wanita. Dalam waktu yang singkat, kemungkinan efeknya adalah menurunnya sistem imun yang berakibat kita menjadi rentan sakit. Terkait akan hal itu, saya merasakan dalam beberapa bulan terakhir ini adanya penurunan imun tubuh, saya jadi sering mengalami sakit kepala, pusing, pilek, masuk angin, dan lainnya dimana itu akan sangat mengganggu kegiatan sehari-hari. Atau apa ada salah satu dari kalian yang pernah mengalami mag atau gerdnya kambuh saat sedang stres atau burnout?
Beberapa hal yang saya sebutkan tadi merupakan sebuah kewajaran. Stress atau burnout itu sendiri merupakan mekanisme alami manusia untuk merespon ancaman dan tantangan dari lingkungan. Lalu bagaimana cara untuk mengatasi burnout sebelum berujung kepada stress yang berkepanjangan?
BAB 3 β oke, saya anggap kalian sudah paham, lalu bagaimana solusinya?
Cerita sedikit, pada saat saya memegang gelas es kopi susu andalan saya tadi, bukan masalah seberapa banyak isi dari es kopi susu saya, atau seberapa berat gelas yang saya pegang. Tapi seberapa lama saya memegang gelas es kopi susu tersebut. Ya oke lah kalau megangnya selama satu sampai tiga menit, coba itu selama satu jam apa ga merasa gemeteran itu tangan?. Lalu apa yang harus saya lakukan? Yaa secara sederhana, yang akan saya lakukan adalah meminum isi es kopi tersebut hingga habis.
Tapi apa yang saya ceritakan tadi bukan tentang es kopi susu andalan saya itu, tapi burnout atau stress.
Lalu bagaimana cara saya menghabiskan es kopi susu andalan saya itu?
- Menarik nafas panjang
Kegiatan sesimple bernafas ini memiliki dampak yang sangat baik. Coba deh, saat merasa burnout saat mengerjakan skripsi. Kalian mengambil atau menghirup nafas dalam-dalam dan pelan-pelan. Lalu apa yang terjadi? Dengan bernafas ini, akan memberikan dampak yang positif bagi burnout kita. Saat oksigen masuk keparu-paru ataupun saat otot diafragma berkontraksi berulang-ulang akan menaikkan tingkatan mood dan menurunkan tingkatan stress.
- Ngobrol santai
Oke kita sepakat bahwa basa-basi atau mengobrol singkat dengan orang lain saat mengerjakan skripsi bisa mengganggu atau bahkan menjadikan kita kurang fokus. Tapi coba deh, sekedar mengobrol dengan barista terkait kopi atau pekerjaannya, mengobrol singkat dengan cleaning service, mengobrol singkat dengan tukang ac, atau dengan siapapun itu. Dengan obrolan random tadi, secara tidak kita sadari bisa membantu menaikkan mood kita.
- Ketawa-ketiwi
Jangan bohong ya, kalian pasti memiliki satu atau dua orang teman yang kalian rasa sangat nyaman ketika mengobrol dengan mereka. Coba deh kalian telfon mereka, pasti aja pada sela-sela obrolan kalian ada satu hal yang lucu sampai-sampai kalian tertawa terbahak-bahak akan hal itu, bahkan bisa tertawa hingga bermenit-menit. Itu dengan cepat akan menaikkan mood dan mengurangi burnout kalian.
- Unplug
Copot semua elektronik yang berada disekitar kalian, jauhkan handphone, ataupun jauhkan laptop kalian. Hindari apapun yang dapat membuat kalian overstimulation (membuat panca indra kelelahan), dalam kasus skripsi saya contohnya adalah mengurangi cahaya laptop, mengurangi polusi suara, notifikasi handphone dan lainnya. Setelah itu, pergilah keluar untuk mulai melihat sesuatu yang hijau-hijau, seperti melihat taman, pemandangan gunung atau lainnya. Atau kalau kalian tidak bisa pergi keluar, kurangi stimulasi berlebih dengan cara menggunakan headset dengan memutar lagu rileks, menghirup aroma wangi-wangian yang berasar dari lilin atau dupa.
- Affection
Siapa sih yang ga suka di berikan kasih sayang? Ini jujur ya, saya sangat bahagia apabila ada seseorang yang mengungkapkan kasih sayangnya, baik itu berupa kata-kata ataupun gestur tubuh. Coba deh kalian pelukan atau sekedar memegang tangan pacar kalian, pasti dengan cepat akan menaikkan mood kalian karena berpelukan akan mengeluarkan hormon oxytocin yang berefek pada penurunan detak jantung dan penurunan tekanan darah. Tapi inget, pacar sendiri ya bukan pacar orang lain hehe :)
- Melakukan kegiatan kreatif
Berikan jeda terhadap pengerjaan skripsi kalian dengan melakukan kegiatan yang dapat memacu tingkat kreativitas kalian, entah itu melakukan hobi yang dapat membuat kita lebih exited soal hidup. Contohnya, saya terbiasa memberika jeda beberapa menit untuk membaca manga atau komik One Piece di sela-sela pengerjaan skripsi atau sekedar mendesain gambar hanya untuk bersenang-senang.
- Hal yang paling ampuh, MANDI LALU TIDUR.
Sumpah, ini salah satu cara yang paling ampuh yang saya terapkan. Saat mengerjakan skripsi hingga berjam-jam, badan mulai kelelahan dan berkeringat. Dengan mandi dengan air yang segar dapat memberikan sensasi relax dan me-refresh badan kita. Ketika badan sudah bersih dan fresh, ini akan menaikkan kualitas tidur kalian dan berefek pada regenerasi sel-sel yang membuat proses recharge tubuh semakin cepat.
BAB 4 β Kesimpulan
Naa, untuk menghabiskan es kopi susu andalan saya diperlukan suatu aksi didalamnya. Sama halnya ketika merasa burnout saat mengerjakan skripsi. Kita perlu aksi untuk menyalurkan bahkan untuk menyelesaikan burnoutnya.
Tapi sebenarnya yang paling powerfull dari tips & trick yang saya bagikan adalah dengan cepat menyelesaikan skripsi kalian, jadi sumber burnoutnya menghilang deh.
Ada pepatah yang mengatakan βskripsi yang baik adalah skripsi yang selesaiβ.
Β
Sekian dan terimakasih, semoga membantu ya gais hehe :)
PenulisΒ
Rama Krysara