Universitas Pendidikan Ganesha melalui halaman resminya, menyelenggarakan pagelaran Pendidikan bernama International Virtual Summer School (IVSS). IVSS telah berlangsung 5 hari, dimulai sejak 26 Juli sampai 30 Juli 2021. Course yang ditawarkan dalam IVSS dapat diikuti oleh mahasiswa maupun tenaga professional.
Program IVSS ini bersinergi dengan kegiatan MBKM yang diusung Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim. MBKM sendiri memberikan peluang sebesar-besarnya kepada mahasiswa untuk dapat mencari pengalaman dan belajar di luar kampus, dengan tetap mendapat pengakuan nilai.
Peserta yang berhasil menyelesaikan IVSS akan diberikan sertifikat yang setara dengan nilai 2 SKS dalam sistem pendidikan Indonesia dan setara 4 ECTS (European Credit Transfer System). Peserta course juga berkesempatan bertemu dengan ratusan orang dari negara lain. Tenaga pengajar yang berpartisipasi dalam IVSS berjumlah 71 orang dan berasal dari 8 negara berbeda.
Adapun, secara lebih spesifik, IVSS menyelenggarakan mata kuliah umum yang harus diikuti seluruh peserta dan mata kuliah khusus sesuai dengan bidang yang dipilih. Mata kuliah umum tersebut adalah:
- Ethnoscience for Teaching and Learning
- Mobility Characteristics: During and Post Covid-19
- Coastal Community Resilience: from Disaster to Empowerment
- Prasi Art: Meditative Lines on Palm Leaves
Sementara itu, bidang-bidang khusus yang ditawarkan diantaranya adalah :
- Engineering and Vocational (Teknik dan Kejuruan)
- Sports and Health (Olahraga dan Kesehatan)
- Law and Social Sciences (Hukum dan Ilmu Sosial)
- Languages and Arts (Bahasa dan Seni)
- Mathematic and Natural Science (Matematika dan Ilmu Murni)
- Education Science (Ilmu Pendidikan)
- Economics (Ekonomi)
Sebanyak 29 mahasiswa Program Studi Sistem Informasi tercatat mengikuti program IVSS pada bidang Engineering and Vocational (Teknik dan Kejuruan). Dari dua puluh sembilan mahasiswa tersebut, 6 mahasiswa berasal dari Semester 6 dan 23 lainnya dari Semester 4. Ketertarikan mahasiswa Program Studi Sistem Informasi terhadap kegiatan tersebut dapat dibilang cukup tinggi. Selain dapat diakui atau dikonversi ke dalam SKS Mata Kuliah Kapita Selekta, informasi atau ilmu yang didapat dalam kegiatan tersebut sangat bermanfaat sebagai bekal awal mahasiswa menemukan topik skripsi yang akan diangkat kedepannya. Materi yang disampaikan oleh narasumber cukup dekat dengan tempat tinggal mahasiswa khususnya di Bali.
Mahasiswa wajib secara penuh mengikuti kegiatan yang disampaikan oleh narasumber. Selama berlangsungnya Program IVSS, mahasiswa tidak ditujukan mengerjakan tugas ataupun project. Namun, mahasiswa didorong untuk ikut mengamati topik yang sedang disampaikan pemateri dan yang menarik adalah ketika mahasiswa diajak untuk mempraktikan langsung apa yang disampaikan oleh narasumber. Contohnya saat penyampaian topik βBalinese Cultural Ancient Documents Preservationβ oleh Made Windu Antara Kesiman, S.T., M.Sc., Ph.D. Beliau mengajak peserta untuk membuat sebuah potongan Aksara Bali yang ada pada Warisan Budaya Masyarakat Bali yang beragama Hindu.Β Selain itu, topik yang disampaikan tentang bagaimana melestarikan Aksara Bali dengan membuat sebuah sistem yang dapat mendeteksi rangkaian Aksara bali dan kemudian diterjemahkan menjadi kata atau kalimat yang memiliki arti didalamnya. Selain topik yang dibawakan oleh Made Windu Antara Kesiman, S.T., M.Sc., Ph.D. , topik lain seperti βCyber Security Awarenessβ yang dibawakan oleh Kadek Yota Ernanda Aryanto, S.Kom., M.T., Ph.D. yang tentunya topik tersebut sangat berkorelasi dengan Mata Kuliah yang ada di Prodi Sistem Informasi yakni Keamanan Sistem Informasi.